ABSTRAK
Praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Hewan pada tanggal 18 Maret 2015
pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pada pembelajaran praktikum
tentang pisces ini bertujuan untuk mempelajari struktur morfologi dan anatomi
dari anggota kelas reptil. Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu alat
tulis, baki beda, buku kerja, dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang di
butuhkan yaitu Chelonia midass, Gecko
gecko, Hemydactilus frenatus, dan Mabouya
multifasciata. Reptil
merupakan hewan melata. Habitat dari reptil terbagi menjadi empat macam yaitu
perostial, aquatik, posorial, dan aborial. Bentuk kulit pada reptil terbagi
menjadi tiga macam yaitu sikloid, granular, dan berlunar. Pada kura-kura tidak
terdapat sisik melainkan terdapat cangkang. Pada kura-kura jantan bentuk tubuh
bagian bawahnya berbentuk cekung, sedangkan pada kura-kura betina bentuk tubuh
bagian bawahnya datar atau cembung. Bentuk tubuh bagian bawah yang cekung pada
kura-kura jantan memudahkan saat terjadinya ampleksus.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Kata Reptilia berasal dari
kata reptum yang
berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang
hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan
Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.
Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo
atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik
secara total maupun sebagain. Pengelupasan secara total misalnya pada anggota
sub-ordo ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota sub-ordo lacertilia.
Sedangkan pada ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah
mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada Reptil memiliki sedikit
sekali kelenjar kulit (Jasin, 1984).
Reptilia termasuk dalam
vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada beberapa diantaranya
tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada serpentes dan
sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinya bercakar.
Rangkanya pada reptilia mengalami osifikasi
sempurna dan bernafas dengan paru-paru. Kelas reptilia dibagai menjadi 4
ordo, yaitu rhyncocephalia contohnya, tuatara. Chelonia, contohnya penyu, kura-kura, dan bulus. Squamata, contohnya serpentes, lacertilia, amphisbaena dan crocodilia. Contohnya buaya, aligator, senyulong, dan caiman (Mukayat, 1994).
1
|
2
|
Secara umum reptilia memiliki
karakteristik seperti, tubuh ditutupi kulit kering
bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik atau kuku, dan kelenjar
dipermuakaan hanya sedikit. Memiliki dua pasang anggota
badan, masing-masing dengan lima jari yang pada bagian ujungnya terdapat cakar
dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau memanjat. Anggota badan
menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan
pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular. Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak
dilengkapi rongga oksipital. Jantung terdiri dari empat
ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan vertikel yang sebagian
saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval bikonkaf (Mukayat, 1994).
Hewan Reptilia lebih maju
dibanding amphibi karena memiliki diantaranya, penutup tubuh yang kering dan
bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat, anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari, pemisahan darah bersih dan kotor di jantung, skeleton terdiri dari tulang sejati, telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai
pelindung embrio sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat (Kurniati, 2009).
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur
morfologi dan anatomi dari anggota kelas reptil.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Reptilia meliputi
kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh berukuran pendek
dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun
ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat
dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak
atas dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah
kelopak mata, telinga berukuran kecil terletak dibelakang mata. Anus terletak
longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang
(Mukayat, 1994).
Reptilia bernapas menggunakan
paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung, rongga mulut, anak tekak, trakea
yang panjang, bronkiolus
dalam paru-paru. Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan
melalui paru-paru,
bronkiolus,
trakea yang panjang, anak tekak, rongga mulut, lubang
hidung. Pada reptilia yang hidup di air,
lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam
(Kurniati, 2009).
System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaa. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar
ludah, pancreas dan hati. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada
masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel
pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular
berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada
rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian (Jasin, 1984).
3
|
4
|
Kelenjar pencernaan, terdiri atas
hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong
yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan
dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi
sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan
duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan. Sistem
ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka
merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam
urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih
(Kurniati, 2009).
Sistem sirkulasi reptil lebih
maju dibandingkan dengan katak. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu
ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah
sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri
dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan. Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar
ventrikel terdapat lubang kecil yang disebut foramen panizzae yang berfungsi memungkinkan distribusi
oksigen yang cukup ke alat pencernaan dan memelihara keseimbangan tekanan
cairan di dalam jantung pada waktu menyelam (Mukayat, 1994).
5
|
Reptil memiliki alat indera
dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada spesiesnya. Beberapa reptil
juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya. Namun,
secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan,
pendengaran dan kemoreseptor khusus.
Indra penglihatan, secara umum, reptil memiliki
struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang memiliki kelopak
mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur oleh
lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih
dan membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat
diarahkan maju- mundur (Kurniati, 2009).
Mata pada ular tidak memiliki
kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan ular tidak
sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif
terhadap cahaya dan panas. Sebagian besar ular juga
memiliki mata median yang berada di atas kepalanya. Fungsinya adalah untuk
mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya
terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar
kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh ular. Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 3600. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat bergerak ke
arah yang berbeda (Mukayat, 1994).
Reptil tidak memiliki daun
telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari luar, berada
tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam
lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini
berfungsi untuk menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir
semua jenis ular tidak memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal
getaran diterima dari lingkungan melalui rahang bawah (Jasin, 1984).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18
Maret 2015 pukul 13.00 WIB sampai dengan
16.00 WIB. Bertempat
di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya Indralaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, baki bedah, buku kerja,
dan gunting bedah. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Chelonia midas, Gecko gecko, Hemydactilus multifasciata, dan Mabouya multifasciata.
3.3. Cara Kerja
Bahan yang akan diamati disiapkan, letakkan diatas baki bedah, diamati morfologi
dan anatomi yang menjadi ciri khas dari masing-masing bahan, dan gambarkan
dalam buku kerja.
6
|
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan
hasil:
4.1.1. Morfologi Chelonia
midas
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo
: Testudinata
Famili : Chelonidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia midas
Nama Umum : Kura-kura
Keterangan gambar:
1. Organon
visus
2. Rima
oris
3. Cangkang
4. Cerviks
5. Caudal
6. Digiti
7. Femur
8. Caput
7
|
8
|
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili : Geckonidae
Genus : Gecko
Spesies : Gecko gecko
Nama Umum : Tokek
Keterangan gambar:
1. Organon
visus
2. Rima
oris
3. Cerviks
4. Trunkus
5. Caudal
6. Membran
tiparil
7. Squama
8. Brancium
9. Amebrancium
10. Digiti
11. Caput
9
|
|
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili : Geckonidae
Genus :
Hemydactilus
Spesies : Hemydactilus
frenatus
Nama Umum : Cicak
Keterangan gambar:
1. Organon
visus
2. Rima
oris
3. Caudal
4. Trunkus
5. Squama
6. Digiti
7. Femur
8. Caput
10
|
|
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili : Skincidae
Genus :
Mabouya
Spesies : Mabouya
multifasciata
Nama Umum : Kadal
Keterangan gambar:
1. Organon
visus
2. Rima
oris
3. Caput
4. Caudal
5. Digiti
6. Trunkus
7. Squama
8. Femur
11
|
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo
: Squamata
Famili : Colobridae
Genus : Ahaetulla
Spesies : Ahaetulla
mycterizans
Nama Umum : Ular
Hijau
Keterangan gambar:
1. Organon
visus
2. Rima
oris
3. Caput
4. Trunkus
5. Caudal
6. Squama
12
|
|
Kingdom : Animalia
Divisio / Filum:
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Geckonidae
Genus :
Hemydactilus
Spesies : Hemydactilus
frenatus
Nama Umum : Cicak
Keterangan gambar:
1. Hepar
2. Cor
3. Intestinum
4. Ventrikulus
5. Ovarium
6. Pulmo
7. Empedu
13
|
Berdasarkan praktikum tentang reptil diperoleh hasil bawah mata ular tidak
memiliki kelopak mata, ular juga memiliki bentuk sisik sikloid. Menurut Mukayat (1994) menyatakan
bahwa,
mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi
dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan
manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan
panas. Sebagian besar ular juga
memiliki mata median yang berada di atas kepalanya. Fungsinya adalah untuk
mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya
terhadap ritme biologis.
Bagian morfologi reptil yang dapat diamati antara
lain, caput, digiti, leher, caudal, femur dan lain-lain. Menurut Mukayat (1994) menyatakan bahwa, morfologi Reptilia meliputi
kepala yang terpisah, leher, tubuh, dan ekor, angggota tubuh berukuran pendek
dengan sejumlah jari yang pada bagian ujungnya dilengkapi cakar dan begitupun
ada juga sebagaian subordo yang lain yang tidak memiliki jari. Mulutnya yang
panjang dilengkapi dengan gigi. Buaya mialnya di dekat ujung moncong terdapat
dua lubang hidung. Mata berukuran besar dan terletak lateral, dengan kelopak atas
dan bawah, serta membrane nictatin transparan yang dapat bergerak di bawah
kelopak mata.
Habitatnya reptil terbagi menjadi empat macam yaitu
perostial (di darat), aquatik (di air), posorial (di lubang-lubang tanah), dan
aborial (di pepohonan). Menurut Jasin (1984) menyatakan bahwa, tembat habitat
reptil terbagi menjadi dua macam yaitu di darat dan di air. Di darat habitat
reptil terbagi menjadi dua lagi di lubang-lubang tanah dan di pepohonan. Ada
yang berpendapat bahwa habitat dipepohonan dan di lubang tanah bukanlah tempat
tinggal reptil melainkan tempat reptil berlindung dari kejaran mangsa yaitu
burung elang dan lain-lain. Reptil yang hidup di air umumnya memiliki selaput
kaki untuk membantu reptil dalam berenang dalam air.
Beda antara Chelonia
midas jantan dan Chelonia midas
betina terletak pada bagian bawah tubuhnya. Chelonia
midas jantan bagian tubuh bawahnya berbentuk cembung. Sedangkan Chelonia midas betina bentuk tubuh
bagian bawahnya berbentuk datar atau cembung. Menurut Kurniati (2009) menyatakan
bahwa, pada saat ampleksus kura-kura jantan berada diatas kura-kura betina.
Bentuk tubuh kura-kura jantan bentuknya lebih kecil dari bentuk kura-kura
betina. Bentuk bagian bawah dari kura-kura jantan yang berbentuk cembung
memudahkan saat terjadinya ampleksus. Kura-kura betina bentuk tubuhnya lebih
besar dari bentuk tubuh kura-kura jantan dan bagain bawah tubuhnya berbentuk
datar atau cembung.
14
|
Reptil merupakan hewan melatah, arti melatah sendiri
mengandung makna hewan yang berjalan dengan ke empat kaki yang perutnya
menyentuh tanah. Menurut Mukayat (1994) menyatakan bahwa, kata reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru.
Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh
tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh
permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat
mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagain.
Sistem pernapasan reptil lebih maju
dari sistem pernapasa ampibih.Menurut Kurniati (2009) menyatakan bahwa, hewan reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki
diantaranya, penutup tubuh yang kering dan
bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat, anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari, pemisahan darah bersih dan kotor di jantung, skeleton terdiri dari tulang sejati, telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai
pelindung embrio sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat.
BAB 5
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan di
dapatkan kesimpulan yaitu:
1.
Pada mata ular tidak memiliki klopak mata.
2.
Habitat reptil terbagi menjadi empta yaitu perostial, aquatik, posorial,
dan aborial.
3.
Kura-kura jantan bentuk tubuh bagian bawahnya cekung sedangkan pada kura-kura betina
bentuk tubuh bagian bawahnya datar atau cembung.
4.
Bentuk sisik pada ular berbentuk sikloid atau segi enam.
5.
Pada kura-kura tidak memiliki sisik tetapi memiliki cangkang yang berguna untuk
melindungi diri dari mangsa.
15
|
LAMPIRAN GAMBAR
(dokumen pribadi) (dokumen
pribadi)
(dokumen pribadi) (dokumen
pribadi)
(dokumen pribadi) (dokumen pribadi)
16
|
DAFTAR PUSTAKA
Jasin. 1984. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
300 hal.
Kurniati, Tuti. 2009. Zoologi
Vertebrata. Bandung: Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Jati.
300 hal.
Mukayat, Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga.
300 hal.
No comments:
Post a Comment